Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara bersama sejumlah pihak meninjau kawasan yang rawan terjadi karhutla. SINDOnews/Die |
Sejumlah pihak salah satunya pemangku kebijakan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) sepakat mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) 2018.
Hal itu dilakukan sebagai upaya agar kejadian kebakaran hutan di Sumsel seperti tahun 2015 lalu tidak terulang lagi, sehingga pesta olahraga Asian Games di Palembang dapat berjalan sukses.
Kesepakatan itu dilakukan dengan penandatanganan komitmen siaga Karhutla oleh Kapolda Sumsel, Forkopimda, BPBD, Manggala Agni dan lebih dari 19 perusahaan perkebunan yang ada di Kabupaten OKI.
"Pencegahan Karhutla ini perintah langsung bapak presiden bahwa kita harus siaga karhutla. Apa lagi, bangsa kita akan menjadi tuan rumah Asian Games," ungkap Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara saat memimpin apel siaga Karhutla yang digelar oleh PT Sampoerna Agro di Kebun Gading Cempaka Desa Kayulabu, Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten OKI, Rabu (13/3/2018).
Berdasarkan prediksi BMKG, sambung Zulkarnain, Indonesia akan mengalami musim kemarau pada bulan Juni sampai September 2018, mendatang. Untuk itu, semua pihak harus siaga untuk mengantisipasi terjadinya karhutla.
"Meski curah hujan saat ini masih tergolong tinggi, kesiapsiagaan tetap perlu ditingkatkan. Saya minta kepada jajaran TNI/Polri, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat untuk siap siaga mencegah karhutla," ungkapnya.
Sementara itu PLT Bupati OKI, HM Rifai mengungkapkan, bencana karhutla tahun 2015 menjadi pelajaran penting bagi masyarakat di Kabupaten OKI. "Bencana tahun 2015 menjadi pelajaran bagi kita semua. Untuk itu, setiap tahun kita harus waspada lebih dini dengan menetapkan status siaga karhutla. Hasilnya tahun 2016 dan 2017 kita terhindar dari bencana karhutla," terangnya.
Chief Operating Operation (COO) PT Sampoerna Agro, Parluhutan Sitohang, pihaknya juga turut memberikan perhatian serius agar karhutla tidak terjadi lagi di Sumsel.
Dimana selain meningkatkan sarana peralatan internal, pihaknya juga terus melakukan pembinaan keberlanjutan terhadap Kelompok Tani Peduli Api (KTPA). "Sejak 2016 kami telah membina 500 kader KTPA dari 53 desa di 15 Kecamatan yang berada diwilayah operasional. Ini bagian upaya pencegahan selain kesiagaan dari internal perusahaan," pungkasnya.
Sumber.